Sering kita melihat
buah yang jatuh dari pohonnya. Misalkan saja mangga di musim berbuahnya. Di
pagi hari kita banyak mendapatkannya sudah berada di tanah tepat di bawah
pohonnya. Seringkali juga kita melihat berita di televisi, adanya pesawat yang
jatuh ketika terjadi cuaca yang buruk di atmosfer. Mungkin yang lebih sering
terjadi pada kita adalah sesuatu yang kita pegang ternyata lepas dan jatuh ke
tanah. Kesemua contoh di atas menunjukkan bahwa semua yang jatuh pasti akan
menuju ke tanah, ke permukaan bumi. Bukan malah melayang ke langit.
Jatuhnya benda-benda
ke permukaan bumi dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi. Gaya ini sering disebut sebagai gaya tarik bumi. Hal ini dikarenakan gaya ini selalu menarik semua
benda menuju permukaan bumi.
Gaya gravitasi bumi
mempengaruhi semua benda di permukaan bumi atau di dekatnya. Bahkan bulan pun
terpengaruh oleh gaya ini. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda memiliki
berat sehingga tidak melayang di udara dan tidak terlempar ke angkasa.
Kekuatan gaya gravitasi
bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak benda dari pusat bumi. Semakin jauh
letak benda dari pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil. Misalkan
saja astronot. Ketika astronot telah berada di luar angkasa, maka astronot akan
terasa lebih ringan dan melayang-layang. Hal ini dikarenakan tidak ada gaya
gravitasi bumi yang berpengaruh padanya, karena jarak astronot terhadap pusat
bumi sudah sangat jauh, sehingga mereka tidak memiliki berat dan dapat
melayang-layang.
Berbeda dengan benda
yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan permukaan bumi
akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh benda tersebut semakin
cepat apabila benda telah mendekati tanah. Dan setelah benda berada di tanah,
maka benda tersebut akan tetap berada di tempatnya karena gaya gravitasi tetap
bekerja.
Pernahkah kalian
menjatuhkan kapas dan batu bersama-sama? Pernahkah kalian menjatuhkan dua
kertas bersama-sama, yang satu berbentuk lembaran dan satunya diremas berbentuk
gumpalan dengan berat yang sama? Jika kalian pernah melakukan pasti kalian
mendapati bahwa batu lebih dulu mencapai tanah dibandingkan kapas. Dan juga
gumpalan kertas lebih dulu dibandingkan selembar kertas. Mengapa bisa demikian?
Ada yang bilang bahwa berat lah yang menyebabkan kedua benda tersebut berselang
ketika mencapai tanah. Berat lah yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua benda
tersebut berbeda. Mungkin untuk batu dan kapas terlihat beralasan dan masuk akal
karena selisih berat kedua benda tersebut jauh. Sehingga seakan-akan beratlah
yang menentukan perbedaan kecepatan jatuh kedua benda tersebut. Tetapi untuk
kertas yang berbentuk lembaran dan gumpalan, perbedaan berat tersebut tidak
dapat diterima dan tidak bisa menjadi alasan yang menyebabkan kecepatan jatuh
kedua kertas tersebut berbeda. Karena kedua kertas tersebut memiliki berat yang
sama. Yang berbeda hanyalah bentuknya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya
berbentuk gumpalan. Nah, dapat disimpulkan bahwa berat suatu benda tidak
mempengaruhi kecepatan jatuh suatu benda, tidak mempengaruhi gaya gravitasi
bumi sebagai pemicu benda jatuh dan memiliki kecepatan jatuh. Akan tetapi
bentuklah yang berpengaruh pada kecepatan jatuh benda. Mengapa bentuk? Bukannya
berat benda?
Jika kita melihat dua
kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya berbentuk
gumpalan jatuh bersama-sama. Maka didapatkan gumpalan kertas lah yang jatuh
duluan ke tanah. Hal ini dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih kecil
dibandingkan kertas lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan kertas
lebih kecil dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk
lembaran akan mendapatkan gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan yang
lebih besar dan lebar, gaya gesek ini bersifat menahan dan berlawanan dengan
arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas lembaran akan lebih lambat
dibandingkan kertas gumpalan.
Bagaimana jika bumi
tidak memiliki gaya gravitasi? Sudah tentu kita akan melayang-layang dan
terlempar ke ruang angkasa, karena kita tidak memiliki berat. Tidak hanya kita
manusia, benda hidup maupun benda mati lainnya juga akan seperti itu. Sungai,
danau, dan lautan akan mengering karena air dengan mudah menghilang ke angkasa.
Lapisan atmosfer bumi yang terdiri dari berbagai macam gas akan habis terbang
ke angkasa. Batu-batu akan beterbangan seperti halnya balon gas yang terus menuju
angkasa.
No comments:
Post a Comment